Sabtu, 24 Mei 2014

Tari Rejang

Tari Rejang


 
Tari Rejang adalah sebuah tarian kesenian rakyat/suku Bali yang ditampilkan secara khusus oleh perempuan. Gerak-gerik tari ini sangat sederhana namun progresif dan lincah. Biasanya pagelaran tari Rejang diselenggarakan di Pura pada waktu berlangsungnya suatu upacara adat atau upacara keagamaan Hindu Dharma.
Tarian ini dilakukan/ditarikan oleh penari-penari perempuan Bali dengan penuh rasa hidmat, penuh rasa pengabdian kepada Dewa-Dewi Hindu dan penuh penjiwaan. Para penarinya mengenakan pakaian upacara yang meriah dengan banyak dekorasi-dekorasi, menari dengan berbaris melingkari halaman pura atau pelinggih yang kadang kala dilakukan dengan berpegang-pegangan tangan.
Tari Rejang di beberapa tempat juga disebut dengan ngeremas, Simi atau sutri.
 
Tari Rejang adalah sebuah tarian putri yang dilakukan secara berkelompok atau masal, gerak-gerik tarinya sangat sederhana yang biasanya ditarikan pada waktu berlangsungnya suatu upacara Yadnya. Walaupun hanya terdiri dari gerakan yang sederhana, namun makna yang terkandung dalam tarian ini tidaklah sesederhana itu. Gerakan dalam tarian ini memerlukan gerakan tubuh yang lincah dengan mengikuti alunan suara gamelan Gong Kebyar atau Gong Gede diselimuti aroma dupa yang sangat wangi, harum menambah suasana semakin sakral dan khidmat, para penari rejang dewa menari dengan berbaris melingkar yang kadang kala dilakukan dengan berpegangan tangan. Tarian ini dilakukan dengan lemah gemulai, penuh rasa pengabdian kepada Bhatara Bhatari. Para penarinya mengenakan pakaian upacara yang biasanya didominasi oleh warna putih dan kuning, dengan perhiasan kepala yang dibuat sedemikian rupa dari bahan janur kuning. Gerak-gerak yang dominan dipakai dalam tari Rejang adalah ngembat dan ngelikas atau gerakan kiri dan kanan yang dilakukan sambil melangkah kedepan secara perlahan. Ketika menari, penari Rejang pada umumnya tidak berdialog atau menyanyi.
Tari Rejang Dewa adalah simbol Widyadara dan Widyadari yang menuntun Bhatara turun ke dunia yang dilakukan pada waktu melasti atau turun ke peselang atau Tari Rejang Dewa biasanya ditampilkan ketika diadakan acara – acara keagamaan atau ritual tertentu lainnya, tidak dipentaskan disembarang tempat melainkan ditampilkan ditempat-tempat yang dianggap suci oleh para umat, biasanya di pentaskan dihalaman Jeroan atau jaba tengah dari sebuah Pura. 
 Jika karena sesuatu hal tari Rejang dapat dipentaskan di jabe sisi pura, yang terpenting pementasannya selalu berdekatan dengan tempat sesaji atau tempat lainnya yang dipandang suci. Tujuan dilaksanakannya Tarian ini merupakan persembahan suci untuk menyambut kedatangan para Dewata dan sekaligus menghibur para Dewa yang turun dari Kahyangan ke Bumi. melalui puja dan puji mantra dan sesaji sesuai urutannya. Para Dewa diundang untuk turun dari Kahyangan dan bersemayam pada benda-benda suci seperti Pratima atau Tapakan. Melalui tarian ini kita merasakan bersyukur dan terimakasih kepada para Dewa atas perkenannya turun ke Bumi. Tari Rejang Dewa ini dilakukan oleh para Gadis yang belum pernah mengalami datang bulan, oleh karena itulah kebanyakan penari yang membawakan tarian ini masih duduk di bangku sekolah dasar. Mogi Rahayu lan Shanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar